Ticker

6/recent/ticker-posts

Benarkah CPNS 2021 Akan Ada 1 Juta Formasi Guru? Ini Ketentuannya

Pemerintah menyatakan tidak akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun ini. Namun, ada harapan untuk tahun 2021.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana angkat bicara soal rencana pemerintah yang akan merekrut 1 juta guru pada tahun 2021.


Menurutnya, hal tersebut merupakan usulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan masih perlu didiskusikan. “Itu usulan Kemendikbud untuk PPPK(pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Tapi belum selesai dibahas. Masih banyak masalah teknis yang perlu didiskusikan,” katanya saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).

Bima mengatakan hal teknis yang masih perlu didiskusikan salah satunya terkait dengan masalah anggaran. Hal ini mengingat bahwa gaji untuk guru baik yang berstatus sebagai PNS maupun PPPK dibebankan kepada pemerintah daerah.

“Contoh saja, guru itu pegawai daerah, bukan pegawai Kemendikbud. Jadi yang harus mengusulkan adalah daerah. Kemendikbud tidak bisa mengusulkan. Gaji nanti harus dari APBD (DAU), tidak bisa dari APBNnya Kemendikbud dan lain-lain. Banyak (hal teknis lainnya),” ujarnya.

Masih Validasi

Terkait jumlah 1 juta formasi guru pada CPNS 2021, menurut  Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN RB, Andi Rahadian, terkait jumlah formasi guru pada CPNS tahun depan belum ditetapkan secara pasti.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses memvalidasi jumlah kebutuhan CPNS guru. "Jumlah kebutuhan CPNS guru untuk tahun 2021 saat ini masih dalam proses validasi, termasuk proses validasi dengan menggunakan data dapodik dari Kemdikbud," katanya pada Kompas.com, Jumat (28/8/2020). Namun, dia mengatakan, diharapkan pada tahun 2021 akan ada rekrutmen CPNS guru.

Tak Kekurangan Secara Nasional

Dihubungi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Halim, menjelaskan jumlah guru secara nasional berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tercukupi. 

"Kalau patokannya adalah data dari Kemdikbud terkait dengan jumlah guru secara nasional lalu dibandingkan dengan jumlah siswa dan rombel itu mencukupi. Tapi konteksnya nasional, makro, rata-rata," katanya.

Menurutnya, persoalan di Indonesia adalah kekurangan guru yang bersifat daerah atau lokal. Kekurangan guru ada di daerah-daerah tertentu, seperti 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). 

"Jadi kalau dikatakan kekurangan guru secara nasional tidak. Kalau distribusi guru tidak merata, itu betul," kata Satriwan.

Banyak Guru Pensiun di 2021

Meski begitu, Satriwan mengakui ke depan akan banyak guru yang memasuki masa pensiun, setidaknya 5 tahu ke depan. Jumlah guru yang akan pensiun sepanjang 2020-2024 adalah 316.535 orang. Puncak pensiun tertinggi terjadi pada 2024, dengan 88.296 orang guru pensiun. 

Menurutnya, untuk menutupi kekurangan guru yang pensiun pemerintah harus segera mengangkat guru-guru yang sudah lolos seleksi P3K 2018-2019, jumlahnya 34.954 orang. Dia mengatakan para guru itu sudah dinyatakan lolos P3K, tapi SK-nya belum turun, NIP belum dapat, dan belum digaji. Padahal mereka sudah sudah belasan tahun menjadi guru honorer.

Meski pemerintah tidak merekrut guru honorer lagi, tapi sekolah-sekolah di daerah masih membutuhkan guru. Sehingga sekolah terpaksa merekrut guru, tapi dengan status honorer. Jika pemerintah tidak memaksimalkan guru-guru P3K dan merekrut guru lewat seleksi CPNS, menurut Satriwan permasalahan guru honorer di Indonesia tidak akan kunjung selesai. Sehingga, dia sangat mendukung jika tahun 2021 pemerintah akan membuka kembali CPNS guru.

"Bukan wacana lagi, memang sudah seharusnya pemerintah membuka seleksi CPNS tahun depan," ujarnya.

Semoga saja !

Post a Comment

0 Comments