Pada materi kali ini saya akan membahas bagaimana cara membuat konfigurasi static routing pada mikrotik, namun seperti biasa sebelum masuk ke materi praktek saya akan sedikit menjelaskan terlebih dahulu tentang routing dan kenapa harus menggunakan konfigurasi routing,
Routing adalah sebuah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. dengan tujuan dimana paket data yang di kirim dari pc1 yang berada di router1 dan pc 2 yang berada di router 2 dapat saling terhubung,
Untuk topologi routing paling sederhana dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas dapat di lihat ada 2 buah router yang memiliki masing-masing 1 client dimana jika PC1 yang berada pada jaringan Router1 ingin berkomunikasi dengan PC2 yang terdapat pada Router2 maka perlu di tambahkan routing, namun ada beberapa jenis routing yang perlu anda ketahui dalam jaringan komputer :
Static Routing
Dynamic routing
Perbedaan dari kedua jenis routing tersebut terdapat pada sisi konfigurasi dan implementasinya di lapangan, namun untuk pembahasan Dynamic routing akan saya bahas pada materi selanjutnya, untuk materi kali ini saya akan fokuskan untuk pembahasan static routing.
Setelah beberapa penjelasan singkat di atas saya harap anda sudah dapat sedikit gambaran apa fungsi routing pada jaringan dan kapan di gunakan.
Langkah selanjutnya saya akan membuat konfigurasi static routing dengan 2 router seperti topologi di atas. Hal yang perlu anda perhatikan dalam membuat static routing ini adalah :
Pastikan membuat topologi terlebih dahulu dan mapping ip address pada topologi tersebut sudah sesuai
Pastikan anda memasang kabel pada router sesuai dengan topologi
Setelah kedua hal tersebut sudah anda penuhi maka selanjutnya lakukan konfigurasi pada Router1 dan PC1 terlebih dahulu
//Konfigurasi Router 1
Buat IP Address untuk Ether1 & Ether2
//Konfigurasi Static Route R1
Hal yang perlu di perhatikan saat melakukan konfigurasi ini adalah Dst Address dan Gateway, dimana Dst Address umumnya di isi dengan NID IP Address target lengkap dengan Prefixnya dan Gateway adalah IP Address paling ujung yang mengarah pada Router Target.
Konsep sederhana yang sering di gunakan saat melakukan routing adalah “MAU KEMANA? & LEWAT MANA?”
Mau kemana disini berarti dst address sedangkan lewat mana berarti gateway.
Untuk melakukan static route ke pc2 yang terhubung ke router2 dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Sampai tahap ini untuk konfigurasi R1 telah selesai dan jangan lupa karna pada settingan router tidak di buat dhcp server, maka anda harus memasukan ip adrress manual pada PC1 seperti gambar di bawah ini :
//Konfigurasi Router 2
Buat IP Address untuk Ether1 & Ether2
//Konfigurasi Static Routing R2
//Setting IP Manual Pada PC2
Pengujian
Sampai tahap ini semua konfigurasi pada R1 dan R2 telah selesai begitu juga setiap PC pada router tersebut sudah di berikan ip address manual, langkah terakhir adalah pengujian, apakah static routing yang telah di buat berhasil atau tidak dengan cara melakukan ping dari kedua sisi PC, silahkan lihat pada gambar di bawah ini :
Pada gambar diatas terlihat antara PC sudah bisa saling berkomunikasi dengan cara melakukan ping, yang menandakan konfigurasi static routing kita telah berhasil.
NOTE : Sedikit catatan, yang perlu anda perhatikan jika anda sudah yakin dengan konfigurasi static routing yang telah anda buat, namun antar pc masih belum dapat melakukan ping, maka coba anda periksa anti virus atau firewall pada pc masing-masing karna kemungkinan besar firewall atau anti virus tersebut lah yang mendrop setiap paket yang masuk dari luar jaringan. Jadi pastikan saat melakukan static routing firewall dan antivirus pada pc sudah di nonaktifkan.
0 Comments